Rabu, 11 April 2012

Pilih aku, atau Ibu mu👉👉👉

Repost yaa
Kisah yang menggugah jiwa menghunjam lubuk hati setiap insan yang merindukan jannatun na'im....

Pagi - pagi sekali, Sarah mengetuk pintu rumah ibunya. Ia
menggendong anaknya dan membawa satu tas
besar di tangan kanannya. Dari matanya yang sembab dan merah, ibunya sudah tahu Sarah
pasti bertengkar lagi dengan Rafi suaminya.
Meski heran, karena biasanya Sarah hanya
sebatas menelfon sambil menangis jika
bertengkar dengan Rafi. Ayah Sarah yang juga
keheranan, segera menghampiri Sarah dan
menanyakan masalahnya. Sarah mulai menceritakan awal pertengkarannya
dengan Rafi tadi malam.
Sarah kecewa karena Rafi telah membohongi
Sarah selama ini.
Sarah menemukan buku rekening Rafi terjatuh di
dalam mobil. Sarah baru tahu, Rafi selalu menarik sejumlah uang setiap bulan, di tanggal yang sama. Sementara Sarah tahu, uang yang Sarah terimapun sejumlah uang yang sama.
Berarti sudah 1 tahun lebih, Rafi membagi
uangnya, setengah untuk Sarah, setengah untuk yang lain. Jangan - jangan ada wanita lain??
Ayah Sarah hanya menghela nafas, wajah
bijaksananya tidak menampakkan rasa kaget ataupun marah.
"Sarah..., yang pertama langkahmu datang
kerumah ayah sudah dilaknat Allah dan para
malaikat karena meninggalkan rumah tanpa izin suamimu" kalimat ayah sontak membuat Sarah
kebingungan.
Sarah mengira ia akan mendapat dukungan dari ayahnya.
"Yang kedua, mengenai uang suamimu kamu
tidak berhak mengetahuinya. Hakmu hanyalah uang yang diberikan suamimu ke tanganmu.
Itupun untuk kebutuhan rumah tangga. Jika kamu membelanjakan uang itu tanpa izin suamimu, meskipun itu untuk sedekah, itu tak boleh". Lanjut
ayahnya.
"Sarah.., Rafi menelfon ayah dan mengatakan
bahwa sebenarnya uang itu memang di berikan setiap bulan untuk seorang wanita. Rafi tidak menceritakannya padamu, karena kamu tidak suka wanita itu sejak lama. Kamu sudah mengenalnya, dan kamu merasa setelah menikah
dengan Rafi maka hanya kamulah wanita yang memilikinya".
"Rafi meminta maaf kepada ayah karena ia hanya berusaha menghindari pertengkar an dgnmu.
Ayah mengerti karena ayahpun sudah mengenal watakmu" mata ayah mulai berkaca - kaca.
"Sarah..., kamu harus tahu, setelah kamu
menikah maka yang wajib kamu taati adalah
suamimu. Jika suamimu ridho padamu, maka
Allahpun Ridho.Sedangkan suamimu, ia wajib taat kepada ibunya.  Begitulah Allah mengatur laki - laki untuk taat kepada ibunya. Jangan sampai kamu, menjadi
penghalang bakti suamimu kepada ibundanya".
"Suamimu, dan harta suamimu milik ayahnya".
Ayah mengatakan itu dengan tangis. Air matanya semakin banyak membasahi pipinya. Seorang ibu,
melahirkan anaknya dengan susah payah dan kesakitan. Kemudian ia membesarkannya hingga dewasa. Sampai anak laki - lakinya menikah, ia
melepasnya begitu saja. Anak laki - laki itu akan
sibuk dengan kehidupan barunya.
Bekerja untuk keluarga barunya.Mengerahkan
seluruh hidupnya untuk istri dan anak - anaknya.
Anak laki - laki itu hanya menyisakan sedikit
waktu untuk sesekali berjumpa dengan ibunya. 1 bulan sekali, atau bahkan hanya1 tahun sekali.
"Kamu yang sejak awal menikah tidak suka
dengan ibu mertuamu. Kenapa? Karena rumahnya kecil dan sempit? Sehingga kamu merajuk kepada
suamimu bahwa kamu tidak bisa tidur disana.
Anak - anakmu pun tidak akan betah disana. Sarah.., mendengar ini ayah sakit sekali".
"Lalu, jika kamu saja merasa tidak nyaman tidur disana. Bagaimana dengan ibu mertuamu yang di biarkan saja untuk tinggal disana?"
"Uang itu diberikan untuk ibunya. Rafi ingin
ayahnya berhenti berkeliling menjual gorengan.
Dari uang itu ibunda Rafi hanya memakainya
secukupnya saja, selebihnya secara rutin
dibagikan ke anak - anak yatim dan orang -
orang tidak mampu dikampungnya.Bahkan masih cukup untuk menggaji seorang guru ngaji di kampung itu" lanjut ayah.
Sarah membatin dalam hatinya, uang yang di
berikan Rafi sering dikeluhkannya kurang. Karena Sarah butuh banyak pakaian untuk mengantar jemput Rafi sekolah. Sarah juga sangat menjaga
penampilannya untuk merawat wajah dan
tubuhnya di spa. Berjalan - jalan setiap minggu. Juga berkumpul sesekali dengan teman -
temannya di restoran.
Sarah menyesali sikapnya yang tak ingin dekat-dekat dengan mertuanya yang hanya seorang tukang gorengan. Tukang gorengan yang berhasil
menjadikan Rafi seorang sarjana, mendapatkan
pekerjaan yang diidamkan banyak orang. Berhasil
mandiri, hingga Sarah bisa menempati Rumah
yang nyaman dan mobil yang bisa ia gunakan
setiap hari.
"Ayaaah, maafkan Sarah", tangis sarah meledak.
Ibunda Sarah yang sejak tadi duduk disamping
Sarah segera memeluk Sarah.
"Sarah, kembalilah kerumah suamimu. Ia orang
baik. Bantulah suamimu berbakti kepada orang
tuanya. Bantu suamimu menggapai surganya,
dan dengan sendirinya, ketaatanmu kepada
suamimu bisa menghantarkanmu ke surga". Ibunda sarah membisikkan kalimat itu ke telinga
Sarah. Sarah hanya menjawabnya dengan anggukan, ia
menahan tangisnya. Batinnya sakit, menyesali sikapnya.
Namun Sarah berjanji dalam hatinya, untuk
menjadi istri yang taat pada suaminya...
Subhanallah....
* Silakan Kirimkan Kisah ini ke semua sahabatmu,
siapa tahu ada orang yang mau mencoba dan
mengambil manfaat dari kisah ini, sehingga
andapun akan mendapatkan pahala. Semoga bermanfaat untuk kita semua. Aamiin YRA.  kunjungi www.tawasulhikmahzulfikar@blogspot.com  , tawasulhikmah91@gmail.com , khoirinabdullah@gmail.com  . wong alus