Minggu, 10 November 2013

° Haji Yang Mabrur tanpa pergi haji ° ( kisah inspiratif )

° Haji Yang Mabrur tanpa pergi haji °

Suatu ketika Abdullah bin al-Mubarak menunaikan ibadah haji. Ketika beliau sedang istirahat, beliau bermimpi. Dalam mimpinya seolah beliau melihat dua Malaikat sedang membicarakan sesuatu."Rasanya orang yang menunaikan haji tahun ini, banyak sekali",komentar salah satu Malaikat."Betul" Jawab yang lainya"Berapa kira - kira jumlah keseluruhan?"
"Enam ratus ribu"
"Pantas saja,,tapi tahukah, dari jumlah tersebut berapa kira - kira yang mabrur", selidik Malaikat yang mengetahui jumlah orang - orang haji tahun itu.
"Wah, hanya Allah yg mengetahui"
"Dari jumlah itu, tak satupun yang mendapatkan haji Mabrur"
"Kenapa?"
"Macam - macam, ada yang karena riyak, ada yang tetangganya lebih memerlukan uang tapi tidak dibantu dan dia malah pergi haji, ada yang hajinya sudah berkali - kali, sementara masih banyak orang yg tidak mampu yg perlu pertolongannya, dan berbagai sebab lainya"."lalu?"
"Tapi masih ada, orang yg mendapatkan Pahala haji mabrur, tahun ini"
"tapi katanya tidak ada"
"Ya, karena orangnya tidak naik haji"
"Kok bisa"
"Begitulah"
"Siapa orang tersebut?"
"Sa'id bin Muhafah, tukang sol sepatu di kota Damsyiq".

Mendengar ucapan itu, Abdullah bin al-Mubarak langsung terbangun dari tidurnya.

Sepulang dari Makkah, ia tidak langsung ke Mesir, tapi langsung menuju kotaDamsyiq ( Siria ).
Sesampai disana ia langsung mencari tukang sol sepatu yang disebut Malaikat dalam mimpinya.

Hampir semua tukang sol sepatu ditanya, apa memang ada tukang sol sepatu yang namanya Sa'id bin Muhafah.
"Ada, ditepi kota" Jawab salah seorang sol sepatu sambil menunjukkan arahnya.

Sesampai disana Abdullah bin al-Mubarak menemukan tukang sepatu yg berpakaian lusuh, "Benarkah anda bernama Sa'id bin Muhafah?" tanya Abdullah bin al-Mubarak.
"Betul, kenapa?"

Sejenak Abdullah bin al-Mubarak kebingungan, dari mana ia memulai pertanyaanya, akhirnya iapun menceritakan perihal mimpinya. "Sekarang saya tanya, adakah sesuatu yang telah anda perbuat, hingga anda berhak mendapatkan pahala haji mabrur , barang kali mimpi itu benar". selidik Abdullah bin al-Mubarak sambil mengakhiri ceritanya.

"Saya sendiri tidak tahu, yang pasti sejak puluhan tahun yang lalu saya memang sangat rindu Makkah, untuk menunaikan ibadah haji. Mulai saat itu setiap hari saya menyisihkan uang dari hasil kerja saya, sebagaitukang sol sepatu. Sedikit demi sedikit saya kumpulkan. Dan pada tahun ini biaya itu sebenarnya telah terkumpul"

"Tapi anda tidak berangkat haji"
"Benar"
"Kenapa?"
"Waktu saya hendak berangkat ternyata istri saya hamil, dan saat itudia ngidam berat"
"Terus?"
 "Ngidamnya aneh, saya disuruh membelikan daging yang dia cium, sayacari sumber daging itu, ternyata berasal dari gubug yang hampir runtuh,disitu ada seorang janda dan enam anaknya. Saya bilang padanya bahwa istri saya ingin daging yang ia masak, meskipun secuil. Ia bilang tidak boleh, hingga saya bilang bahwa dijual berapapun akan saya beli, dia tetap mengelak. akhirnya saya tanya kenapa?..

"Daging ini halal intuk kami dan haram untuk tuan" katanya.

 "Kenapa?" tanyaku lagi.

"Karena daging ini adalah bangkai keledai, bagi kami daging ini adalahhalal, karena andai kami tak memakanya tentulah kami akan mati kelaparan," Jawabnya sambil menahan air mata.

Mendengar ucapan tersebut sepontan saya menangis, lalu saya pulang,saya ceritakan kejadian itu pada istriku, diapun menangis, akhirnya uang bekal hajiku kuberikan semuanya untuk dia".

Mendengar cerita tersebut Abdullah bin al-Mubarak tak bisa menahan airmata."Kalau begitu engkau memang patut mendapatkanya " Ucapnya.

Ctd Khoirin abdullah batarvie assagaf
tawasulhikmah91@gmail.com ,khoirinabdullah@gmail.com )
kisah kisah inspiratif Teladan&kesabaran ulama>


Allah tidak memandang pada harta yang kita miliki tetapi ia memandang pada niat yang suci.

Ibnu Mas'ud berkata:Pernah orang bertanya kepada Rasulullah SAW : "Ya Rasulullah, tunjukkanlah padaku amal perbuatan yang mana bila aku amalkan akan masuk syurga." Sabda Rasulullah SAW : "Jadilah kamu orang yang baik." Orang itu bertanya lagi : "Ya Rasulullah, bagaimana aku boleh mengetahui bahawa aku ini telah berbuat baik?" Sabda Rasulullah SAW : "Tanyalah pada jiran tetanggamu, kalau mereka berkata kamu baik, maka baiklah kamu. Kalau mereka mengatakan kamu buruk, maka buruklah kamu." [ HR. Ahmad, Ibnu Hibban ]

Catatan :
Abu Abdurrahman Abdullah bin al-Mubarak al-Hanzhali al Marwazi lahir pada tahun 118 H/736 M. Ia adalah seorang ahli Hadits yang terkemuka dan seorang Ulama termasyhur. Ia sangat ahli di dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan, antara lain di dalam bidang gramatika dan kesusastraan. Ia adalah seorang saudagar kaya yang banyak memberi bantuan kepada orang-orang miskin. Ia meninggal dunia di kota Hit yang terletak di tepi sungai Euphrat pada tahun 181 H/797 M.